Rabu, 30 November 2011

Teknologi Yang Digunakan Saat Sea Games

Sea Games dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 22 November 2011. Pastinya Indonesia bangga dengan kesempatan ini. Dari mulai pembukaannya sampai selesainya Sea Games, pasti kita semua sangatlah bangga. Untuk membantu kelancaran Sea Games, ada beberapa teknologi canggih yang digunakan. ini dia teknologi-teknologi canggihnya:
1. Fireworks








 

 2. Teknologi pencatat waktu
    
     Panita Pelaksana SEA Games XXVI Indonesia (InaSOC) bekerjasama dengan PT Maxxima mengoperasikan sistem pencatatan waktu dan skor di beberapa venues secara optimal sehingga diharapkan tidak ada kesalahan sekecil apapun dalam menghitung.
 http://3.bp.blogspot.com/-Mr0iKlAIofw/TqeJWCXfo3I/AAAAAAAAAbU/lUXAET8VnQo/s1600/pencatat+waktu+SEA+GAMES4.jpg

Teknologi pencatatan waktu di SEA Games XXVI sangatlah penting, diusahakan agar teknologi yang digunakan dapat setara dengan level olimpiade yang menggunakan Swiss Timing Omega. Dengan teknologi Swiss Timing Omenga dapat memberikan informasi mengenai waktu dan skor pertandingan secara detail, jelas dan real time.


3. Teknologi Pencegah hujan 

    Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kian mengembangkan teknologi pencegah hujan di SEA Games XXVI. Banyak peralatan modern yang digunakan oleh BPPT dalam menerapkan teknologi pencegah hujan. Peralatan tersebut diantaranya adalah Automatic Weather Station, Doppler weather mobile radar, pemeriksa suhu dan iklim, peralatan higroskopis, serta peralatan canggih lainnya.

 http://www.telescope.org/wiki/images/0/0c/Tn-weatherstation.jpg

4. Metode stabilitas awan
 
    Cara kerja metode ini menggunakan pesawat Casa 212 dan pesawat Cesna yang aka berperan untuk menaburkan bahan higroskopis ke dalam awan.
Ketika ada awan yang baru muncul, dimana biasanya tersusun atas 100 butir air persentimeter kubik dengan ukuran masing-masing 10 mikron, awan tersebut dapat tumbuh menjadi awan hujan saat menerima tambahan uap air. Untuk itu bahan higroskopis ditaburkan kurang dari 30 mikron agar awan tersebut tetap stabil


     
 Nahh  ini dia teknologi yang digunakan dalam Sea Games. Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan kali ini. sebenarnya masih banyak teknologi-teknologi canggihnya. Tapi sepertinya cukup sampai disini dulu ya :D

Sabtu, 12 November 2011

Arti Sebuah Persahabatan


          Bagiku arti persahabatan adalah teman bermain dan bergembira. Teman yang sangat memahami apa kata hati ku. Aku juga sering berdebat saat berbeda pendapat. Namun mereka tetap menyayangiku. Anehnya, semakin besar perbedaan itu, aku semakin suka dan menyayanginya. Aku belajar banyak hal. Mulai dari hal-hal yang kecil, sampai masalah yang rumit sekalipun. Tapi mereka semua tetap ada disisiku untuk membantuku. Ada suatu kisah yang membuat aku berpendapat tentang arti sebuah persahabatan. Sebuah kisah yang dapat memahami arti yang sebenarnya dalam sebuah persahabatan.
            Esok mama dan papaku pergi lagi ke Bandung untuk menengok neneku yang sedang sakit. Mbo Darmi sepertinya juga akan pergi ke kampungnya untuk menikahkan anaknya. Alhasil, aku akan sendirian tinggal dirumah. Aku memang agak penakut. Namun aku harus mengatasi ketakutanku, karena aku sudah SMA. Tapi aku berencana, besok aku akan mengundang sahabat-sahabatku untuk menginap di rumahku. Pasti esok akan sangat menyenangkan.
            Paginya, tepat pukul tujuh, aku berpamitan ke papa dan mama untuk sekolah. mereka memberikan uang lebih untukku selama mereka pergi. Sepertinya mereka berangkat tepat jam delapan nanti. Aku pun pergi. Aku berjalan kaki menuju ke sekolah. sekolahku sangat dekat dengan komplek perumahanku. Hanya perlu 15 menit untuk sampai ke sekolah. saat itu, langit tampak gelap. Udara terasa sangat berat. Awan pun mulai meneteskan hujan. Aku mempercepat langkahku. Semakin cepat. Akhirnya aku pun sampai ke skolahku.
            Ketika aku sampai di depan gerbang sekolah, kulihat sahabat-sahabatku menungguku. Wajah mereka tampak senang melihat kehadiranku. Mereka adalah Bang Junet dan Dodi. Sebenarnya Bang Junet bernama Jonnathan Nasution, tapi ia lebih menyukai bila dipanggil Bang Junet. Ia sangat pemberani. Olahraga adalah keahliannya. Segala macam jenis olahraga ia kuasai. Hanya saja ia lemah dalam hal berhitung. Dodi adalah sahabatku yang jenius. Dialah yang paling pintar di antara kami bertiga. Ia sangat ahli dalam berhitung dan bahasa asing. Tiga bahasa asing dapat ia kuasai dengan mudah. Ia juga sangat pemberani. Namun ia selalu gugup jika harus menghadapi perempuan. Dan aku, aku hanya ahli dalam pelajaran fisika dan kimia. Aku juga orang yang sedikit penakut. Jika dibandingkan dengan mereka, aku bukan apa-apa. Namun mereka sangat suka bersahabat denganku.
            “Ben.... ayo cepat, hujan sudah mulai turun. Kau bisa kehujanan bila terus berada di situ.”panggil mereka.
            “Iya ini aku datang tunggu saja.”Aku mulai berlari ke arah mereka. Kami pun bersama-sama memasuki sekolah. Sungguh menyenangkan.
            Pelajaran pertama adalah Bahasa Indonesia. Pelajaran yang sangat tidak disukai Bang Junet namun disukai Dodi. Yah memang mereka sangat berlawanan. Saat itu Bu Endang guru bahasa Indonesia sedang tidak masuk karena sakit. Bang junet sangat senang. Tapi guru piket tetap memberikan tugas untuk dikerjakan di perpustakaan. Kami pun pergi ke perpustakaan. Ketika di perpustakaan, kami tidak mengerjakan tugas. Kami keasyikan mengobrol. Dodi menceritakan kejadian yang dialaminya tadi pagi. Ia bertemu dengan Lyla anak 11b anak dance. Betapa gugupnya Dodi ketika harus berjalan kesekolah bersamanya. Bang Junet juga menceritakan kejadiannya kemarin ketika pulang sekolah. ia bertemu dengan preman komplek yang sedang memalak anak SD. Bang Junet memang orang yang gampang naik darah jika melihat sesuatu yang tidak disukainya. Maka, ia pun langsung menghabisi preman itu. ia menunjukan luka hasil perkelahiannya dengan bangga. Ketika sedang asyik mengobrol, aku pun teringat dengan rencanaku tadi malam.
            “Hai kawan, aku baru ingat. Orang tuaku sedang pergi menjenguk nenekku yang sedang sakit. Di rumahku tidak ada orang hanya aku sendiri. Apa kalian mau menginap dirumahku? Kita akan menghabiskan malam dengan bermain.”
            “Wah betul?.... ayo...ayo aku mau. Pasti ini akan sangat menarik. Aku juga akan bawa kaset horror Thailand terbaru yang aku beli kemarin. Kita harus lihat ini!” seru Dodi dengan antusias.
            “Jangan...jangan menonton film horror. Kau tahu sendiri kan, Beni itu penakut. Dia pasti akan langsung kepikiran hal-hal lain setelah menonton itu. lebih baik kita bermain playstation saja. kau beli kaset baru apa Ben?” kata Bang junet.
            “Lihat saja nanti, kau pasti akan sangat terkagum. Ohh iya Dodi, kemarin pamanku mengirimkan aku novel berbahasa mandarin. Kau pasti akan sangat menyukainya. Supaya kau tidak bosan saat kami bermail playstation.”
            “Hmmm.... sepertinya bagus. Ya sudah aku ikut. Tapi sepertinya aku akan datang rada malam karena aku harus les terlebih dulu.”
            Setelah itu, bel pun berbunyi. Jam pelajaran berganti. Sekarang pelajaran olahraga. Sehabis ganti baju, kami langsung pergi ke lapangan. Lalu, pelajaran pun berganti, berganti dan terus berganti. Hingga waktu menunjukan pukul 2 siang, sekolah pun selesai. Kami pulang bersama-sama. Memang, rumah kami satu komplek, jadi kami selalu pulang bersama-sama.
            Selama perjalanan pulang, Bang Junet terus marah-marah dengan kejadian ketika istirahat. Ia masih kesal dengan kelakuan Jon yang sok berkuasa itu. Ia dan teman-temannya telah menghancurkan dagangan Mba Surti karena dianggap menggunakan bahan yang tidak baik dikonsumsi. Melihat kejadian itu, Bang Junet langsung memukul wajah Jon. Itu sebabnya mata sebelah kanan Jon biru. Walau sudah menghajarnya, Bang Junet belum merasa puas. Beberapa menit kemudian, aku pun sampai dirumahku. Aku pun berpamitan pada mereka.
            Aku pun memasuki rumahku. Aku langsung menuju ke kamarku. Kutaruh tas ku di samping meja belajar. Lalu aku berbaring sebentar di kasurku. Setelah itu, aku menuju ke kamar mandi untuk berendam. Sungguh nikmat rasanya berendam ketika merasa lelah. Setelah berendam, aku langsung memakai piamaku dan menyalakan AC. Lalu aku turun ke ruang makan untuk makan. Sepertinya sebelum pergi, mama menyediakan makanan terlebih dulu. Maka, aku hanya perlu menghangatkannya saja. setelah perut terasa kenyang, aku langsung naik ke kamarku lagi untuk mengerjakan pr yang tadi diberikan di meja belajarku. Entah karena kecapekan atau karena apa, aku tertidur. Ketika terbangun, aku terkejut melihat waktu menunjukan pukul 7 malam. Aku langsung naik ke tempat tidur dan melihat ke jendela. Beberapa menit kemudian, ku lihat pagar rumahku terbuka dan sedan hitam datang ke rumahku.
            Aku sangat bingung dan terkejut. Papa dan mama sedang tidak ada, tidak mungkin itu mereka. Lalu, kuberanikan diriku lagi untuk melihat ke luar. Kulihat 3 orang keluar dari dalam sedan itu. Aku bertambah bingung. Aku tidak mengenal mereka semua. Aku langsung berpikir bahwa mereka semua adalah pencuri. Aku langsung mengunci pintu kamarku. Aku bingung harus berbuat apa. Aku merasa sangat panik. Lalu aku pun melihat ponselku yang berada di atas meja. Langsungku ambil ponselku dan aku pun mulai menelpon Dodi. Dua menit terasa sangat lama. Keringat membasahi semua tubuhku. Dodi tetap tidak menerima panggilanku. Aku baru teringat ia sedang les saat ini. Lalu aku pun menelpon Bang junet. Ternyata, aku berhasil menelpon Bang Junet.
            “Haa...ha..halo Bang...ini aku Beni..” kataku sambil berbisik dan ketakutan.
            “Ya ada apa Ben?? Ini aku dan Dodi sedang menuju ke rumahmu. Maaf aku agak terlambat karena tadi aku habis menjemput adikku yang baru pulang. “ jawab Bang Junet.
            “Bang...cepat kesini bang...aku sangat takut...kulihat ada tiga orang pencuri memasuki rumahku. Mereka sangat menakutkan Bang. Tolong carikan bantuan. Sepertinya aku tidak dapat bertahan lama.”
            “Hah? Benarkah? Tunggu sedikit lagi Ben. Aku hampir sampai di rumahmu.”kata Bang Junet.
            Lalu pembicaraan kami pun terputus. Kulihat di ponselku, pulsaku tidak cukup untuk menelpon. Aku bertambah gugup. Kuambil selimut dan menutupi tubuhku dengan itu. aku merasa sangat takut. Dapat kurasakan baju yang kukenakan terasa basah karena keringat. Dadaku terasa sesak. Sulit sekali untuk bernapas. Beberapa menit kemudian, sesuatu mengetok-ngetok pintu kamarku. Aku bertambah takut. Keringat tambah deras bercucuran. Lalu terdengar suara Dodi memanggilku sambil berbisik.
            “Ben...kau didalam? Ini kami Dodi dan Bang Junet. Bisakan kau membukakan pintunya dan membiarkan kami masuk.”
            Rasa takutku berkurang. Ku beranikan diriku berjalan menuju pintu dan membukakannya. Ternyata benar, itu mereka. Aku langsung duduk letih. Jantungku berdegup keras. Aku sangat takut kalau itu bukan mereka. Lalu aku bertanya pada mereka.
            “bagaimana kalian bisa masuk ke sini? Para pencuri itu sudah memasuki rumah ini.”
            “ya itu benar mereka memang sudah memasuki rumah ini. Kami masuk kesini melewati pintu belakang rumahmu. Sepertinya kau sangat ceroboh membiarkan pintu belakang rumah tidak terkunci.”
            Aku hanya dapat terdiam mendengar mereka. Lalu mereka langsung menariku ke luar kamar untuk menuju ke pintu belakang. Kami hanya bisa berlari pelan. Kami sangat ketakutan. Tapi akhirnya kami dapat menuju ke pintu belakang dan keluar dari rumah. Ketika di luar, Bang Junet dan Dodi memintaku untuk pergi ke pos satpam untuk mencari bantuan. Sementara aku pergi mencari bantuan, mereka mengawasi gerak-gerik pencuri dari luar. Aku berlari sekencang mungkin walau dadaku terasa sesak. Aku berlari dan terus berlari. Sampai akhirnya aku sampai di pos satpam. Satpam sangat panik mendengar penjelasanku dan langsung menaiki motor bersamaku menuju rumah. Ketika di perjalanan, kulihat mobil sedan hitam tadi berpapasan denganku. Aku bertambah khawatir. Satpam pun menaikan kecepatan agar cepat sampai. Ketika kami sampai di sana, kami sangat terkejut. Kulihat tangan dan kaki mereka terluka. Namun  kulihat mereka tersenyum kepadaku. Lalu aku pun langsung menuju ke arah mereka.
            “Tenang saja aku tidak apa-apa dan barang-barangmu semua. Sepertinya mereka terlalu panik hingga tidak sempat mengambil barang.” Kata Bang Junet.
            “Iya Ben.... kami tidak apa-apa, kami hanya terluka. Itu pun tidak parah.”jelas Dodi.
            “Tapi apa yang telah kali lakukan? Kenapa mereka pergi?”
            “Tadi kami berteriak maling, agar tetangga keluar dan menghentikannya. Tapi ternyata tetangga-tetangga tidak keluar. Lalu para pencuri itu pun panik dan salah seorang dari mereka mendatangiku. Dia berniat menusukku dengan pisaunya. Tapi aku berhasil menghindar dan mengenai tanganku. Lalu mereka kabur dengan mobil. Dan mobilnya menyerempet Dodi hingga terjatuh.” Kata Bang Junet.
            Aku terharu mendengar perkataan mereka. Tapi aku tidak berani nangis. Aku malu jika menangisi mereka. Aku pun hanya tertawa mendengar penjelasan mereka. Mereka rela mengorbantkan nyawanya demi sahabatnya. Aku pun langsung membawa mereka ke dalam dan mengobatinya. Lalu ku telpon orang tua mereka dan menjelaskan apa yang terjadi. Mereka sepertinya sangat lega mendengaranaknya hanya terluka ringan. Mereka sangat takut jika anak-anak mereka mati oleh pencuri tersebut. Aku dapat memetik sebuah pelajaran berharga dari peristiwa ini.
            Arti sebuah persahabatan yang sesungguhnya bukan sebagai teman bermain. Tapi teman yang mengerti semua maksud hatiku. Serta teman yang memahami ketakutan dan kelemahan diriku. Tidak ada orang yang rela mengorbankan dirinya jika bukan karena sahabatnya.

Kamis, 10 November 2011

Kegiatan AMT "Rising The Sun"


            Kemarin, sekolah saya baru saja selesai melaksanakan kegiatan AMT. Ini adalah seminar yang diberikan sekolah kepada siswa-siswa. Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat sukses dalam menghadapi Ujian Nasional. Kegiatan ini diharapkan sekolah dapat memotivasi siswa agar lebih siap dalam menghadapi Ujian Nasional. Kegiatan ini mendatangkan beberapa motivator hebat. Diantaranya adalah Mr. SGM Irwan, Dik Doank, dan Aris Ahmad Jaya.
            Hari kamis adalah hari pertama kami mengikuti kegiatan AMT. Namun, sebelum kami memulainya, kami harus mengikuti tes Diagnostik. Tes ini dilakukan sebagai penempatan kelas pada saat pendalaman materi nanti. Pelajaran yang diujikan pada tes ini adalah mata pelajaran yang di Ujian Nasional yaitu: matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan Bahasa Inggris. Tes ini termasuk tes yang susah menurut saya dan teman-teman. materi yang diteskan dari kelas tujuh hingga kelas sembilan. Teman-teman saya merasa susah karena mereka tidak belajar. Itu karena buku-buku mereka yang kelas tujuh dan delapan sudah hilang. Tes ini berlangsung dari jam tujuh hingga jam dua belas siang.
 Setelah tes ini selesai, saya dan teman-teman menuju ke lantai bawah untuk makan bersama. kami makan KFC yang sudah disiapkan dari pihak sekolah. karena bersama-sama, makan pun terasa nikmat. Lalu, kami segera menuju ke masjid untuk sholat dzuhur berjamaah setelah makan. Usai sholat dzuhur berjamaah, kami pergi ke auditorium untuk memulai pembukaan kegiatan AMT. Acara pembukaan AMT salah satunya dihadiri oleh bapak H. Ali Chudori, S. Pd., M.M. dan bapak Drs. H. M. Fakhrudin, M.Si. dan ibu Indira. Setelah itu, kami memulai kegiatan pertama kami yaitu Temu Alumni. Salah satu alumni yang hadir dalam acara tersebut adalah kak Senandung Nacita. Dalam kegiatan ini, mereka semua menceritakan kejadian-kejadian mereka semasa dilabschool. Kegiatan AMT di hari pertama ini selesai kurang lebih pukul setengah lima sore.
Hari Jumat, hari kedua kegiatan AMT. Kami berkumpul di sekolah pukul 6. 30 dengan membawa perlengkapan untuk semalam. Kami akan pergi ke Sukabumi tepatnya ke hotel Grand Pesona. Sebelum pergi, kami menaruh koper dan tas di bagasi bus dan langsung menuju lapangan untuk apel pemberangkatan. Setelah apel pemberangkatan selesai, kami segera pergi. Di bus, saya duduk disamping Harits. Sebenarnya saya ingin duduk di samping Guntoro dan Arefo namun sayang sudah ada yang menduduki. Selama perjalanan saya hanya memandang keluar karena saya merasa sangat ngantuk.
Sesampainya kami di hotel Grand Pesona, kami langsung bersiap-siap di bawah. Waktu menunjukan pukul sembilan pagi. Setelah itu kami langsung menuju ke tempat makan untuk sarapan. Disana disediakan sepiring pisang dan tahu isi dan secangkir teh hangat. Setelah sarapan, kami langsung menuju ke kamar masing-masing kelompok. Saya sekamar dengan Alif, Ivan, dan Ono. Setelah menaruh semua barang dikamar, kami langsung menuju ke auditorium yang terdapat di sana. Kami segera memulai materi pertama AMT yaitu: Super Great Memory oleh Mr. SGM Irwan.  Pada materi ini kami diajarkan cara menghafal cepat dengan metode main mapping. Menurut saya materi ini sangat penting karena dengan cara yang diberikan beliau saya dapat dengan mudah menghafal sesuatu.
Setelah materi pertama selesai, kami segera menuju ke kamar masing-masing.  kami diberi waktu istirahat hingga sholat Jumat mulai. Dikamar saya langsung menuju ke tempat tidur. Sungguh sangat nyaman. Sebenarnya saya ingin tidur namun waktu yang diberikan hanya sebentar karena kami harus sholat dzuhur. Setelah beristirahat sebentar di kamar, kami langsung menuju ke masjid yang tersedia di sana. Masjidnya memang tidak besar, namun tetap nyaman karena dingin. Khatib sholat jumatnya adalah pak Dedi. Beliau memang ahli dalam bidang agama. kurang lebih sholat jumat berlangsung selama se-jam. Setelah itu kami langsung menuju ke kamar lagi untuk menaruh peralatan sholat dan memakai sepatu. Lalu kami langsung menuju ke tempat makan untuk makan siang. Namanya juga di hotel maka makanan yang diberikan pasti lezat-lezat semua. Saya pun makan dengan lahap. Setelah selesai menyantap makanan, kami pun kembali melanjutkan materi.
Materi kedua adalah Tokoh Karir oleh Dik Doank. Kak Dik Doank adalah orang yang sangat baik. Dia sangat memotivasi kami agar menjadi orang yang baik dan berguna bagi semua orang. Materi ini sungguh mengesankan bagi kami semua, mungkin karena kak Dik Doank dapat dengan mudah mengambil hati kami. Karena keasyikan, kami semua tidak tersadar. Ternyata waktu sudah menunjukan pukul 4 sore. Kami diberikan waktu istirahat untuk mandi selama satu jam. Kami pun segera menuju ke kamar masing-masing.
Sesampainya saya di kamar, saya langsung melompat ke tempat tidur. Saya merasa sangat letih karena duduk terlalu lama. Namun walau begitu saya tetap merasa senang karena materinya tidak mengecewakan. Saya membiarkan teman-teman saya dulu untuk mandi. Selagi teman-teman saya mandi, saya memakan makanan ringan yang saya bawa dari rumah sambil menyelesaikan tugas main mapping yang disuruh oleh panitia. Saya meminjam spidol milik Ivan karena saya lupa membawanya. Kami diberikan waktu untuk menyelesaikannya sampai waktu makan malam. Setelah teman-teman saya mandi, sekarang giliran saya untuk mandi. Sementara saya mandi, mereka pun menyelesaikan tugas mereka masing-masing. seusai kami semua melakukan pekerjaan kami, kami pun segera kembali ke auditorium untuk melanjutkan materi.
Materi ketiga adalah menjadi orang yang sukses oleh kak Aris Ahmad Jaya. Materi ini sebenarnya sering dimunculkan di acara-acara lain seperti di acara studi jurnalistik dan saksi. Kak Aris memang sering mengisi materi di setiap acara-acara yang sekolah kami lakukan. Pada materi ini, kami diajarkan cara menggunakan kekuatan pikiran. Materi kali ini memang sangat sulit dipercaya karena tidak semuanya dapat melakukannya hanya orang yang serius dan fokus yang bisa. Kak Aris menyuruh kami semua memejamkan mata dan jempol menempel pada jari telunjuk. Lalu dia menyuruh kami agar memikirkan di antara jempol dan jari telunjuk diberi lem sehingga terasa lengket. Kemudian dia terus berbicara bahwa lem itu semakin lengket dan lengket dan akhirnya membuat jempol dan jari telunjuk saling melekat. Lalu dia pun menyuruh kami membuka mata. Hampir dari kami semua tidak merasakan apa-apa. Namun ada beberapa yang merasakan tangannya seperti benar-benar melekat. Tentu saja menurut kami yang tidak merasakannya menganggap itu bohong. Sangat sulit bagi kami menerima bahwa itu benar. Walau kak Aris menjelaskan bahwa itu benar bisa terjadi, kami semua tetap menganggapnya bohong. Kami pun menyoraki semua yang mengaku-ngaku tangannya lengket. Tapi akhirnya kami pun berhenti menyoraki. Langit sungguh sangat pekat. Waktu menunjukan pukul setengah enam. Kami pun pergi ke kamar masing-masing untuk istirahat dan sholat. Sementara itu hujan mulai membesar. Kami berlari menuju kamar.
Sesampainya kami di kamar, kami sangat kedinginan karena kehujanan. Ditambah dengan dinginnya kamar dengan AC. Itu sudah cukup membuat saya pusing. Sambil menunggu adzan, saya menyelesaikan tugas saya yang tinggal sedikit. Setelah adzan maghrib berkumandang, kami pun segera sholat. Seusai sholat kami istirahat sebentar, lalu segera menuju ke ruang makan sambil membawa tugas masing-masing. ternyata hujan makin bertambah besar. Sementara teman-teman saya ada yang lupa membawa payung. Terpaksa kami beramai-ramai menuju ruang makan menggunakan payung saya. Sesampainya kami disana, kami langsung memberikan tugas kami kepada panitia dan langsung makan malam. Setelah itu kami segera melanjutkan materi ke empat. Materinya sama namun berbeda motivatornya.
Kami semua berkumpul di auditorium tepat pukul delapan malam. Dengan perut yang kenyang dan dinginnya ruangan, itu membuat kami merasa ngantuk. Namun karena materinya sangat bagus dan menyenangkan, itu tidak membuat kami mengantuk. Justru malah membuat kami semakin bersemangat. Materi ini mengajarkan kami tentang pentingnya orang tua. Materi ini membuat kami semua terharu. Kami semua menangis karena si motivatornya dapat menyentuh hati kami hanya dengan perkataannya. Saking hikmadnya kami bersyukur, tak terasa waktu menunjukan pukul sepuluh. Kami pun diperbolehkan untuk pergi ke kamar. Namun sebelum pergi ke kamar, kami diberi pop mie dan susu untuk makan di kamar sebelum tidur. Sesampainya kami di kamar, saya langsung tidur setelah menyantap pop mie dan susu. Sementara itu, teman saya sibuk dengan urusannya masing-masing.
Esok paginya, kami segera berbenah-benah. Setelah itu kami langsung menuju ke tempat makan untuk sarapan. Lalu kami langsung ke auditorium untuk mengisi makalah hidupku. Makalah hidupku digunakan untuk menulis semua keinginan dan cita-cita hidup kita masing-masing. disitu kita dapat menulis semua impian kita. Setelah kami menulis makalah hidupku, kami langsung tancap gas menuju Jakarta. Sebenarnya kami masih memiliki satu tempat untuk dikunjungi yaitu masjid khadafi. Namun karena terlewat, kami pun langsung menuju ke Jakarta.
Kegiatan AMT sungguh menyenangkan. Banyak kejadian-kejadian menarik yang tak terlupakan. Namun ada juga beberapa kejadian yang menyedihkan. Walau begitu kegiatan ini sungguh berguna bagi saya.